• Etos Kerja Cari Nafkah Menurut Kristen

    Sebab, juga waktu kami berada di antara kamu, kami memberi peringatan ini kepada kamu: jika seorang tidak mau bekerja, janganlah ia makan. Kami katakan ini karena kami dengar, bahwa ada orang doa kristen minta rezeki yang tidak tertib hidupnya dan tidak bekerja, melainkan sibuk dengan hal-hal yang tidak berguna. (2Tes. 3:10-11)

     

    A. Apa itu Etos Kerja?

     

    Etos adalah suatu karakteristik dari semangat satu atau sekelompok orang. Maka yang disebut etos adalah gabungan dari filosofi dasar, pemikiran, dan tindakan dari orang atau kelompok tersebut. Etos kerja adalah dasar pemikiran, semangat, cara kerja seseorang atau sekelompok orang di dalam ia bekerja. Ada banyak motivasi atau landasan mengapa seseorang bekerja. Hal itu akan memengaruhi bagaimana ia bekerja, apa yang menarik dan memberi semangat kerja baginya, dan apa pula yang akan melemahkan atau merusak cara kerjanya.

     

    B. Mengapa Bekerja?

     

    1. Mencari nafkah

     

    Berdasarkan ayat yang kita baca di atas, sering diasumsikan bahwa tujuan, landasan, dan motivasi kerja yang paling umum dan paling rendah dari hidup manusia adalah mencari nafkah. Memang mencari nafkah bukanlah hal yang sepenuhnya salah, karena itu adalah tugas dan naluri hidup manusia untuk mempertahankan kehidupannya. Namun, ini bukanlah motivasi utama dan bahkan bukan sebuah definisi kerja yang benar dan baik. Jika kita mendefinisikan bekerja berarti mencari nafkah atau mencari uang, maka kita harus menyetujui kerja para perampok atau para pelacur. Mereka bekerja keras, berkeringat, penuh persiapan, pemikiran, kerjasama, dan keterampilan yang sangat luar biasa demi untuk mendapatkan nafkah mereka. Tetapi manusia normal tentu tidak akan memasukkan perampokan atau pelacuran sebagai salah satu bidang kerja. Maka, bekerja harus lebih dari sekedar mencari uang atau mencari nafkah. Bahkan bekerja dengan cara korupsi, penindasan atau pemerasan, penipuan dan sejenisnya, sekalipun akan memberikan nafkah yang besar bagi keluarga, tetap tidak bisa disebut sebagai kerja. Maka kerja menurut iman Kristen bukan mencari nafkah.

     

    2. Aktualisasi diri.

     

    Semangat humanistik yang dipacu oleh pemikiran psikolog humanis Abraham Maslow, menyadarkan adanya unsur dan kepentingan aktualisasi diri di dalam kehidupan manusia. Manusia akan kehilangan nilai hidupnya ketika tidak bisa mengaktualisasikan dirinya di tengah masyarakat. Ia harus menunjukkan siapa dirinya dan membuat orang melihat dirinya. Salah satu hal utama yang membawa aktualisasi diri manusia adalah bekerja. Motivator-motivator masa kini banyak menggunakan asumsi ini di dalam membangun etos kerja seseorang. Tanpa Tuhan, seseorang membutuhkan pengakuan dari manusia. Maka upaya kerja menjadi salah satu cara seseorang mendapat pengakuan dari manusia. Ada usaha dan motivasi yang lebih baik daripada sekadar mencari nafkah. Namun, di balik hal positif yang bisa didapat, sebenarnya kerja bukan sekadar aktualisasi diri, karena manusia akan kecewa, ketika dia sudah bekerja keras dan tidak memenuhi harapan dari pimpinannya. Ia tidak tahu bagaimana bisa menyenangkan semua orang, karena hal seperti itu jelas mustahil. Sering kali juga etos yang dibangun dengan landasan ini membuat kita bekerja menurut apa yang lagi tren, dianggap hebat, dan diperhatikan masyarakat. Ia tidak mengembangkan talentanya, tetapi mengikuti keinginan orang lain. Dan yang paling bermasalah, etos kerja yang dibangun adalah etos kerja egoistik. Ia hanya bekerja untuk dihargai. Dan sering kali ia akan tidak suka kalau ada orang lain lebih dihargai daripada dirinya. Sifat egoistik ini akhirnya bisa merusak seluruh kerjanya bahkan dirinya.

     

    3. Menggenapkan kehendak Allah.

     

    Dari sejak di taman Eden, manusia diperintahkan oleh Tuhan untuk bekerja. TUHAN Allah mengambil manusia itu dan menempatkannya dalam taman Eden untuk mengusahakan dan memelihara taman itu (Kej. 2:15 ITB). Kerja bukanlah akibat dosa. Kerja adalah natur manusia, seturut rencana Allah ketika mencipta manusia. Tuhan mencipta manusia untuk bisa bekerja menggenapkan mandat yang Ia telah.


  • Comments

    No comments yet

    Suivre le flux RSS des commentaires


    Add comment

    Name / User name:

    E-mail (optional):

    Website (optional):

    Comment: